Bangkok, 2010


Oleh: Hazim Ahmadi

Jalan-jalan karena ada tugas seminar dari perusahaan kadang-kadang cukup menjadi penghibur walaupun tugas berat. Kali ini tujuan kota yang saya kunjungi adalah Bangkok, ibu kota negara Thailand yang masih termasuk anggota ASEAN. Makanya tidak terlalu dipusingkan dengan pengurusan visa izin untuk tinggal di negara itu. Cukup pasport saja, kita warga negara Indonesia bisa masuk ke sana.

Suvarnabhumi International Airport, Bangkok

 Acara seminar tersebut adalah Mobile Backhaul Asia 2010 yang kedua, setelah yang pertama dulu di Hongkong. Ini adalah acara konferensi dari para ahli telekomunikasi jaringan transport untuk mendukung jaringan mobile (seluler) yang berevolusi dari jaringan dominan voice menjadi jaringan ke arah full packet services.

Kafe di Jalan Ladphrao, Srivara, Bangkok

Berangkat tanggal 8 Maret dan balik ke Indonesia tanggal 11 Maret 2010. Nyoba biaya irit pake flight Air Asia.com, yang semuanya serba pake pesan, mulai dari bagasi, makan di pesawat dan lain-lainnya. Akhirnya sampai juga di Bangkok, jam 8-an malam, pesan taksi dan dianter keluar masuk jalanan kota mirip kota di Indonesia. Karena supir taksi nggak bisa komunikasi bahasa Inggris, ketika dia minta uang untuk masuk toll (highway) aku nggak mudeng.

Tempat Ibadah di depan Centara World, Bangkok

Beberapa waktu yang lalu pernah baca di media, kalau di negara-negara Asia Tenggara ini sudah terjadi perebutan pasar menjadi tujuan wisata dari mancanegara. Selain Malaysia yang gencar dengan semboyan, The Truly Asia – Asia Sebenar-benarnya, Thailand juga sudah lama menancapkan kukunya sebagai negara tujuan wisata. Kalau ada waktu sebaiknya menyimak laporan ini.

Harga Alphard di Bangkok sekitar 400 juta Rupiah

Bangkok punya kesamaan dan perbedaan yang bisa merebut hati para wisatawan mancanegara. Kesamaan diantaranya adalah keduanya bermasyarakat agama dari India, Bangkok Budha dan Bali Hindu. Seperti tiap bangunan punya tempat persembahan. Kesamaan kedua, masyarakatnya ramah terhadap pendatang, kota bersih tertata rapi, dan transportasi yang bagus. Taksi yang berlogo Taxi Meter, selalu sesuai dengan tabel tarif yang digantungkan di belakang kursi driver. Banyak tempat makan yang cozy, yang bisa memanjakan pengunjung menikmati makan sambil menikmati suasana. Kalau malam di depan (di Jalan LadPhrao, Srivara) banyak kafe dan restoran di alam terbuka. Keduanya punya pantai, Pantai Pataya dan Pantai Kuta-Sanur, sama-sama terkenal di dunia wisata. Banyak anjing berkeliaran seperti di Bali, kadang buat saya, ini menakutkan.

Motor Taxi (Ojek) di Bangkok

Perbedaan keduanya adalah yang satu di wilayah Thailand dan satunya di Indonesia. Di Bangkok sering terjadi kemacetan, di Bali enggak. Mobil di Bangkok, keren-keren, Mercy, BMW, Mini Cooper, Mitsubishi Pajero, dan lainnya berkeliaran di jalan. Di Bali kebanyakan mobil jeep, toyota, daihatsu, dll. Di Bangkok punya transportasi sungai, punya taksi Tuk-Tuk, punya taksi motot (ojek) yang teratur rapi dengan penjadwalan.

Shukumvit, Bangkok, Thailand

Harga-harga di Bangkok, relatif terjangkau oleh kantong orang Indonesia. Tapi sebaiknya anda melakukan tawar menawar ketika membeli barang. Misal topi di Jalan Sukumvit, yang ditawarkan dengan harga 250 Baht, anda dapat tawar 150 Baht. Satu Baht kalau dikurs ke rupiah sekitar 300 Rupiah. Tas wanita dari kulit dari harga 1750 Baht bisa anda tawar menjadi 3/4 atau 2/3 harga penawaran awal. Souvenir dari harga 1750 Baht kemarin saya tawar 1000 Baht diberikan, dan waktu di bandara saya lihat harganya sudah 2200 Baht.

Taksi Tuk Tuk, Bangkok

Pulang ke Indonesia, setelah sebelumnya nyari gembok-karena aku lupa kombinasi nomor di koper, dari Bangkok jam 2020 sampai di Jakarta jam 24-an, ke bandung sampai di rumah jam 0400 pagi hari Jumat, jam 0700 ikut futsal, hari Sabtu nganter istri keliling Bandung, hari Minggu ikutan Sepedahan ke Warung Bandrek Dago, wilayah Bandung Utara, hari Senin, periksa dokter tekanan darah 80/60…grhghr…..kecapekan.

6 thoughts on “Bangkok, 2010

  1. ini mas Hazim ( penguji project Flexihome TCC ? 2005) ?
    termasuk team uji ICS Repeater 2010 ? kalau bener wah saya baru nyadar selama ini baca2 blog anda, tapi baru ngeh…

    wassalam
    Johan (bong)

    • hazimahmadi says:

      Terima kasih Bang Edo. Agenda ke sana berikutnya bareng keluarga. Makanan pesanan dari hotel di Bangkok lebih murah dibanding di Jakarta.

  2. hazimahmadi says:

    hehe…iya enak jalan-jalannya, tapi mau enggak jadi pembicara di hadapan puluhan orang telco di luar negeri sendirian…:-). Setiap saat nunggu-nunggu waktu cepat presentasi cepat selesai…hehe.

Leave a reply to joe Cancel reply