Siapakah yang Fit Untuk RI-1?


Dua hari kemarin saya melihat tayangan TVOne yang menyiarkan acara Presiden Pilihan. Acara dalam format diskusi yang diinisiasi oleh Kamar Dagang Indonesia (Indonesian Chamber) itu dipandu dengan baik oleh Alvito dari televisi tersebut. Hari Rabu malam yang tampil Jusuf Kalla (JK) dan hari Kamis giliran Susilo Bambang (SBY)

Menarik!

Penampilan JK lepas, tangkas dan mengena dalam menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh penanya. Bahkan ketika ditanya soal sepatu yang dipake JK pun dia berani menunjukkan bahwa yang dia pake produk nasional. Malah penanya jadi terpojok bahagia ketika JK menanyakan sepatu dan tas yang dipake penanya apakah produk nasional atau impor. Audiens menjaga gerrrr….semua.

Penampilan SBY walaupun sudah diusahakan dengan santai namun masih terkesan formal dan hati-hati. Jawaban yang diberikan komprehensif, analitis dan diberikan konklusi pilihan yang menurut dia terbaik untuk kondisi Indonesia. Di akhir acara pun SBY sempat membuat lelucon yang menurut Efendi Ghozali kurang mengena dengan konteks pertanyaan.

Ini malasah style!

Banyak komentator dan presenter di TVOne yang provokatif terhadap pemirsa dan penelpon dengan mengkonfrontasikan kedua kandidat disertai pertanyaan siapakah yang terbaik? Alangkah dangkalnya menilai seorang pemimpin hanya dari satu kali penampilan dalam forum diskusi. Kalau nanti malam Megawati tampil dalam acara saya yakin pasti dia yang akan paling terpojok. Tapi apakah seorang RI-1 cukup dinilai dari penampilan 30 – 60 menit di media kaca ini?

Siapakah yang Fit?

RI-1 tidak hanya harus mampu menjawab pertanyaan anggota KADIN saja ‘kan? Banyak persoalan di negeri ini dan ekonomi adalah muara dari prasyarat sebelumnya terpenuhi seperti kepastian hukum, keamanan negara, pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, keseimbangan lingkungan hidup dan segala macamnya. Seorang RI-1 rawan dengan kepentingan pribadi, keluarga dan golongan maka dibutuhkan juga mental yang baik, jauh dari primordialisme dan sektarianisme. Memikirkan negara bukan hanya untuk solusi 5-10 tahun saja namun juga 25-30 tahun bahkan 100 tahun ke depan. Untuk itu dibutuhkan keputusan yang super hati-hati karena menyangkut multi etnik, multi budaya dan multi agama. Ini bukan masalah Jawa dan non Jawa, bukan masalah militer dan non militer dan bukan pula pria dan wanita, suatu dikotomi yang menyesatkan itu. Ini adalah masa depan Indonesia.

One thought on “Siapakah yang Fit Untuk RI-1?

  1. hazimahmadi says:

    Benar juga, pada malam Sabtu kemarin Mega tampil. Jawaban yang diberikan masih umum, tidak jelas dan kurang pas dengan yang ditanyakan.

Leave a reply to hazimahmadi Cancel reply